Selasa, 27 November 2018

Upgrading Komunitas Creavill di Villa Merah Lembang

Agsua
Weekend yang sangat menyenangkan, sebab weekend kemaren tepatnya 24 & 25 November 2018 diisi dengan kegiatan yang super duper menyenangkan yang weekend biasanya hanya dilalui dengan setumpuk tugas kuliah yg terus bertambah, bersama CREAVILL semuanya berubah. mau tau ceritanya ? check it dot !!!

Jadi pas 24 & 25 November kemaren, Creavill Bandung mengadakan satu acara yang bertujuan buat mengakrabkan dan meningkatkan komitmen anggota dari Creavill terkhusus untuk rel 3.0 (Oya untuk kalian yg belum tau Ceavill itu apa, nanti akan saya ceritakan di artikel terpisah, jadi tunggu aja ya) Kembali ke laptop..!!!

Nama acaranya itu Upgrading. Ini merupakan acara wajib (Maybe) setiap keanggotaan baru di creavill dan diselenggarakan oleh kakak-kakak pengurus dari Creavill. Tempat upgrading, seperti makrab himpunan-himpunan di kampus, yaitu di villa. Villa yang kita pakai buat kesempatan kali ini adalah Villa Merah LembangPerjalanan memakan waktu kurang lebih 45 menit titik awal keberangkatan dari UPI tapi sangat di sayangkan pas keberangkatan tidak semua anggota creavill ada, karna sebagian yg mengikuti acara upgrading ada yg menyusul, tapi tak apa anggota yg sudah kumpul di depan Gerbang utama UPI langsung gas menuju Villa Merah Lembang. Sampai disana semua pada kagum liat tempatnya. Keren ! Anak-anak langsung pada kalap pen foto-foto. Untungnya anak acara pada sigap ngehalau peserta biar pada ngumpul dulu dan beres-beres barang bawaan. 


Villa Merah Lembang

Acara Pertama hari itu diisi sama games-games salah satunya adalah "2 truths 1 lie" yang bertujuan untuk memperkenalkan anggota-anggota creavill yg belum saling mengenal dengan cara yg fun. Any way Gamesnya seru loh !!!
Kita bergilir memperkenalkan diri masing-masing serta menyebutkan 2 fakta benar tentang kita dan 1 fakta salah dengan cara melempar satu bola yg sudah di sediakan.




Games Two Truths and A lie

Sore Menjelang malam ada materi yang disampaikan oleh teh ilmi (pengurus creavill) tentang "Stres And Managing Stress" yang menurut saya sangat sangat bermanfaat dan mau tidak mau membuat saya mengingat masa lalu dimana ada suatu kejadian yg membuat saya merasa bodoh dan menyesal sampai saat ini. Well, tapi disini bukan saatnya menyesali yg udah lalu jadi saya buang jauh-jauh bayangan yg terus menghantui saya selama kurang lebih 5 tahun belakangan ini, dan disini materi yg disampaikan berjalan dengan lancar yg di akhiri dengan 
applause yg bergemuruh diseluruh ruang villa. dengan rasa excited, banyak anggota creavill lainnya yg bertanya saling berganti. setelah penyampaian materi ada sesi relaksasi yg membuat saya mengantuk hehe (maaf teh ilmi), tapi emang katanya tujuannya emang membuat ngantuk sih.
Penyampaian Materi

Penyampaian Materi | Teh Ilmi


Sesi Relaksasi | Kang Ucup (Infokom)

Sesi Relaksasi
Setelah kita berngantuk-ngantuk ria haha, acara di lanjutkan dengan acara sharing proker dari creavill dan makan malam 
Moderator Diskusi | Teh Ami

Sesi Diskusi Proker |  Kak Rindra (Ketua Creavill) dan Kak Nadya (Kadiv F&S)
Antri Makan
Disini ada kejadian yg membuat saya cekikikan sendiri mendengar kak hikmah (sang juru masak senior) yg temen-temen lain sebut ibu tiri, mengeluarkan suara merdunya dengan perkiraan 8 oktaf yg mungkin saja mengalahkan Georgio Brown hehe untuk memberitahu kalau masakannya sudah siap untuk di santap. Suaranya itupun sangatlah merdu (Maybe), antrian pun dimulai dengan diselingi sindiran-sindiran yang menggelitik.

Juru masak | Kak Hikmah
Selanjutnya acara puncak kesenangan di malam hari, apalagi kalau bukan bakar-bakaran (Api Unggun dan Barbeque) dan diselingi dengan pemilihan ketua angkatan.
Api unggun walaupun keliatannya kecil tapi asli panas loh

Bakar Jagung

Kandidat Ketang
Ketang Terpilih | Kang Maul

Ini belum selesai loh ya, masih ada cerita dari malam sampe paginya yg dijamin lebih seru, akan saya lanjutkan di post selanjutnya ya hihi

Selasa, 20 November 2018

Aku sangat merindukanmu, Yah !!!

Agsua

Ayah tercinta, 
Tahun ini adalah tepat 6 tahun kepergianmu Ayah. Aku tidak yakin Ayah akan mengenali bagaimana aku menjalani hidup sekarang. Aku mendekati sebuah masa di mana aku telah menjalani lebih banyak kehidupan tanpa ayah, selain bersamamu. 


Setelah Ayah pergi menghadap Tuhan, aku mencari ayah ke mana pun aku pergi, dalam mimpiku saat ayah datang di sana sebelum aku terbangun dan menyadari bahwa engkau telah meninggal Ayah. Guru yang mengajar di kelasku waktu, pada pria yang aku tuju, dalam suara dari adikmu di telepon kedengarannya sangat mirip dengan suaramu, Ayah. Terlalu menyakitkan untuk berbicara dengan mereka untuk waktu yang lama. Dia bukan kamu Ayah, tapi itu sangat dekat dan menyakitkan.
Aku selalu menemukan cara untuk menghormatimu Ayah, dengan bersemangat pada karier, menjadi orang baik yang bermanfaat seperti yang Ayah harapkan padaku, dengan nama anak-anakku kelak yang yang kusisipkan namamu pada nama lengkap mereka.

Aku Rindu Padamu Ayah

Agsua




Ayah tercinta, apa kabar? Lama sudah tidak bercengkrama. Dunia orang dewasa telah menenggelamkanku ke dalam kesibukan dan rutinitas. Rasanya aku tak ingin mentas dan lepas dari hangatnya tanganmu…
“Ayah tercinta, memikirkan keadaanku sekarang, aku menjadi teringat padamu, dengan kekecewaan. Aku merindukan banyak hal dalam hidupmu. Aku memutuskan untuk menulis surat terakhir ini kepamu. Aku ingin menceritakan padamu tentang segala hal yang aku rindukan dan segala sesuatu tentang keadaan putramu kini.
Aku ingin menceritakan kepadamu tentang campuran kemarahan, kesedihan, kerinduan, kesepian, dan kekecewaan karena ketidakhadiranmu tercipta. Jika aku menulis satu surat terakhir, mungkin ini akan membantuku berhenti bertanya-tanya apakah aku bias melanjutkan hidup tanpa kehadiranmu."


Hidup Tanpamu Ayah...!!!

Agsua
Teruntuk mereka yang sangat dekat dengan ayah. Tulisan ini dibuat untukmu agar hatimu tegar dalam menjalani hidup tanpa bisa lagi bergandengan dengan ayah. Jika (mungkin) kamu tidak dekat dengan ayah, tulisan ini dibuat untukmu yang ingin menyelami bagaimana rasanya rindu nasihat, tawa dan dekap seorang ayah.





Bagian Terberat Dari Kehidupan Adalah Kehilangan
Kehilangan benda mungkin bukan menjadi masalah besar. Namun, bagaimana dengan kehilangan sosok? Sosok yang tidak tergantikan. Memang, tidak semua orang merasakan kehangatan yang terjalin dengan sosok ayah. Namun, tidak ada salahnya untuk memahami mereka yang kehilangan figur ayah.
Ayah mungkin bukan sosok yang banyak bicara. Ia adalah sosok yang mengutarakan perasaan lewat perbuatan. Pribadi yang menghidupi keluarga dengan kepiawaiannya dalam bersikap dan mengambil keputusan.
Bagi sebagian orang, ayah adalah sosok pelindung pertama. Figur yang menjadi pahlawan sekaligus role model di dalam keluarga. Akan tetapi, bagi mereka yang memiliki masalah dengan ayah, kehadirannya justru membuat tidak nyaman suasana di rumah. Walau demikian, kehilangan tetaplah kehilangan.
Kepergian sosok ayah di dalam keluarga memberikan ruang kekosongan yang mendalam dan pengalaman hidup yang menyakitkan. Terlebih bagi anak laki-laki maupun perempuan yang kehilangan sosok ayah akan mengalami gejolak emosi yang labil dan pengalaman traumatis yang tidak bisa dihindari. Seorang anak bisa kehilangan motivasi hidup, terjerumus ke dalam lingkungan negatif, frustrasi dan depresi. 

Ayah di Mata Anak Laki-laki dan Perempuan

Bagi anak laki-laki, ayah adalah seorang role model. Figur yang menjadi pahlawan di keluarga dan cerminan sosok laki-laki yang kuat. Ayah memberikan pendidikan pertama tentang bagaimana laki-laki sejatinya berperan di dalam kehidupan.
Sebuah penelitian mengatakan bahwa ketidakberadaan ayah di keluarga sejak anak masih kecil berpengaruh pada kemampuan sosial dan emosional. Ada kecenderungan untuk berperilaku agresif dan mudah marah. Meskipun demikian, agresivitas dapat berkurang seiring dengan kehadiran dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga dan lingkungan positif yang mengelilingi sang anak.
Bagi anak perempuan, ayah bagaikan cinta pertama yang memberikan gambaran kekuatan untuk menghadapi masalah. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa rata-rata perempuan mencari pasangan yang seperti ayahnya. Hal tersebut karena anak perempuan yang memiliki pengalaman positif dengan ayahnya cenderung menginginkan kejadian tersebut terulang saat ia berkeluarga.
Kehilangan sosok ayah bisa menjadi pukulan terberat. Tidak ada lagi teman diskusi, tidak ada lagi pelindung dan pembela, tidak ada lagi yang memberikan gambaran figur laki-laki di keluarga, tidak ada yang bisa ditanyai “laki-laki yang baik itu seperti apa”, dan rasa kehilangan lain yang menjelma dalam kesepian. Wajar bila sedih. Normal bila ingin menangis.

Dari Wanita yang (Pada Akhirnya) Menjadi Single Mother

Hidup tanpa suami dan ayah dari anak-anak bukanlah sebuah pilihan dan keinginan. Getir manis kehidupan harus tetap berjalan. Terkadang anak-anaklah yang menjadi amunisi unconditional love untuk terus melangkah maju. Orang-orang di sekitar yang tidak mengalami kehilangan pasangan menaruh kekaguman yang luar biasa pada wanita yang menjadi single fighter. Bayangkan saja, wanita itu harus memiliki figur ayah sekaligus ibu dalam satu tubuh.
Bagi seorang ibu yang separuh jiwanya telah tiada, yang sedang berjuang bernegosiasi dengan perihnya kehilangan, dan yang telah bersedia melampaui separuh perjalanan kehidupan tanpa kehadiran pasangan, resapi bahwa waktu-waktu tersulit akan tergantikan dengan kebahagiaan yang datang dari buah hati dan orang-orang terbaik di sekitar. Karena sebenarnya pemberi cinta terbesar sesungguhnya datang dari diri sendiri.

Kehilangan Itu (Bisa) Menguatkan

Kehilangan figur ayah akan membuat seseorang menjadi kuat berpijak di atas kaki sendiri. Dari yang tadinya memiliki sandaran dan tempat berlindung, kini  harus bersandar pada diri sendiri. Memang berat tetapi seiring berjalannya waktu hati akan menjadi lebih tahan banting. Tidak hanya diri sendiri, ibu dan keluarga juga akan menjadi kuat jika ada usaha untuk menularkan kekuatan itu. Seseorang akan terlatih untuk berpikir lebih jauh tentang kebutuhan rumah, kebutuhan diri sendiri, kebutuhan ibu dan kebutuhan keluarga.
Ayah memegang peran yang signifikan di kehidupan rumah tangga. Sosok yang dalam diamnya menyimpan beragam inspirasi untuk anak-anak dan pasangannya. Rasanya ada yang kurang jika figur itu tidak lagi ada. Namun, patrilah dalam diri bahwa kesedihan hanyalah sementara jika seseorang bisa berdamai dengan kehilangan. Sosok laki-laki yang disebut sebagai pemimpin keluarga itu memang pergi, tetapi semangatnya akan terus ada pada diri yang tegar untuk mencintai kehidupan yang berjalan tanpa figur ayah.
Memang, bagian tersulit dari kehilangan figur ayah ialah menerima. Mencoba menerima dan yakin bahwa kehilangan ayah akan mendewasakan bukanlah hal yang mudah dan instan. Semua membutuhkan proses. Meskipun demikian, waktu akan berperan untuk menguatkan.
“Ketika kita kehilangan, salah satu cara melewatinya adalah dengan membingkai rindu dalam doa.”