Ayah tercinta, apa kabar? Lama sudah tidak bercengkrama. Dunia orang dewasa telah menenggelamkanku ke dalam kesibukan dan rutinitas. Rasanya aku tak ingin mentas dan lepas dari hangatnya tanganmu…
“Ayah tercinta, memikirkan keadaanku sekarang, aku menjadi teringat padamu, dengan kekecewaan. Aku merindukan banyak hal dalam hidupmu. Aku memutuskan untuk menulis surat terakhir ini kepamu. Aku ingin menceritakan padamu tentang segala hal yang aku rindukan dan segala sesuatu tentang keadaan putramu kini.
Aku ingin menceritakan kepadamu tentang campuran kemarahan, kesedihan, kerinduan, kesepian, dan kekecewaan karena ketidakhadiranmu tercipta. Jika aku menulis satu surat terakhir, mungkin ini akan membantuku berhenti bertanya-tanya apakah aku bias melanjutkan hidup tanpa kehadiranmu."
0 komentar:
Posting Komentar